Auditorium, UINJKT Online – Kendati kontroversi keberadaan The US Naval Medical Research Unit Two (NAMRU-2) di
Indonesia kini mulai surut dari pemberitaan media, isu tersebut tak
berarti tak lagi menarik. Isu tersebut tetap penting didiskusikan,
setidaknya bagi mahasiswa UIN Jakarta. Buktinya, ratusan mahasiswa
memadati Seminar Nasional bertema ”Kupas Tuntas Kontroversi
NAMRU: Kedaulatan NKRI Dalam Ancaman?” yang diselenggarakan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Jakarta di Auditorium Utama, Kamis (11/9)
sore lalu.
Seminar yang menghadirkan Menteri Kesehatan RI,
Prof DR Dr Siti Fadilah Supari SpJp itu, mengupas kontroversi di balik
sepak terjang NAMRU di Indonesia. Dalam sambutannya, Menkes mengatakan,
NAMRU-2 berdiri di Indonesia sejak tahun 1968. Laboraturium
Angkatan Laut Amerika Serikat itu terealisasi atas dasar Piagam
Perjanjian Kerjasama Bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat
tentang riset penyakit menular. Dalam perjanjian tersebut, pihak Amerika
akan mendapatkan pengetahuan mengenai penyakit menular di wilayah
tropis (Asia Tenggara) dan dipusatkan di Indonesia.
Menkes
melanjutkan, sebagai negara tuan rumah, Indonesia berkewajiban
memfasilitasi tempat penelitian dan memberikan kebebasan bagi tim
peneliti NAMRU-2 untuk melakukan aktivitas penelitian (observasi
lapangan, pengumpulan data dan sampel penelitian) dari berbagai wilayah
di Indonesia. Tapi, dari sini pula berbagai masalah timbul, mulai dari
tidak seimbangnya isi perjanjian yang lebih menguntungkan pihak Amerika
sampai pemakaian tempat yang merupakan milik Departemen Kesehatan RI.
http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/1-headline/271-bem-uin-jakarta-gelar-seminar-kontroversi-namru-2.html