News Update :

PEMBENTUKAN KETAHANAN NEGARA MELALUI KETAHANAN KELUARGA

Senin, 17 Juni 2013

http://akujugaanakbangsa2.blogspot.com/
Ibu Masnah Sari

Memasuki abad 21 ini negara Indonesia menghadapi suatu tantangan baru. Bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk tantangan dari luar negeri maupun dari dalam negeri itu sendiri. Tantangan dari luar negeri sangat nyata di depan mata adalah adanya globalisasi dan percaturan global yang semakin pelik, sedangkan tentangan dari dalam negeri adalah adanya ancaman ketahanan negara yang mulai terongrong, mulai dari segi pendidikan, kesehatan, kemandirian, bahkan kedaulatan negaranya.
Forum Perempuan BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang diwakili oleh Institut Teknologi Surabaya (BEM ITS), Universitas Negeri Sebelas Maret (BEM UNS), Universitas jenderal Sudirman (BEM Unsoed), Universitas Negeri lampung (BEM Unila), Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ), dan Universitas Negeri Yogyakarta (BEM KM UNY) beberapa waktu lalu berkesempatan melakukan silaturahmi ke salah satu tokoh perempuan nasional yaitu ibu Masnah Sari, Ketua bidang perempuan dan perlindungan anak Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Sambutan yang sangat hangat sangat terasa ketika mahasiswi datang bersilaturahmi. Bertempat di Komplek gudang peluru Jln G 167 Tebet Jakarta yang merupakan rumah sekaligus kantor ibu Masnah banyak cerita tentang perempuan dan anak karena berbicara mengenai Perempuan tidak terlepas dengan anak. Perempuan dan pembangunan bangsa, sangat menarik untuk diperbincangkan. Apalgi edepan, bonus demografi untu penduduk perempuan Indonesia sangat banyak. Akan sangat disayangkan jika kemudian kita tak berbuat apa-apa untuk mempersiapkan diri dan perempuan-perempuan pada umumnya.
“Indonesia diibaratkan sebagai gadis molek yang cantik molek, diperut bumi ada macam-macam. Ada minyak, ada emas, ada timah, ada batu bara, segala macam ada disini. Dan diperutnya indonesia yang ini tidak ditemukan di negara-negara tetangga. Itu hanya Indonesia yang punya. Sudah cantik alamnya bagus tidak pernah musim yang jelek, perutnya kaya raya.. Menjadi incaran negara-negara besar seperti Amerika, Eropa, Yahudi, dan negara-negara besar lainnya.” tutur Ibu masnah mengawali perbincangan bersama mahasiswi yang tergabung dalam forum perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia.
Mantan ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini kemudian melanjutkan, “Bagaimana menguasainya? Cara yang lebih mudah adalah melalui generasi mudanya. Dibunuhlah generasi-generasi mudanya. Berbagai mainan anak kemudian diberikan racun (pewarna dan bahan pembuatnya), berbagai jajanan mengandung bahan-bahan yang kurang sehat, bahan pengawet, dan sebagainya, teknologi yang berkembang demikian pesat dan mudahnya diakses oleh anak-anak. Inilah yang perlu kita pikirkan! Anak yang harus diselamatkan. Apa gunanya Failitas dibangun dengan sangat maju, tapi ketika generasinya selanjutnya mati, tidak akan ada yang melanjutkan. “Bukan insfrastrukturnya dulu yang dibangun, anaknya dulu yang dibangun.“
Perempuan dalam hal ini mempunyai peran yang penting terhadap generasi akan datang. Dimulai dari keluarga terlebih dahulu, dimana ia harus bisa membangun ketahanan baik ekonomi maupun sosial dalam intern keluarga itu sendiri maka akan tercipta pula ketahanan dalam masyarakat. Ketika dalam masyarakat sudah mempunyai ketahanan yang kuat maka dalam sebuah negara akan terbangun pula ketahanan yang kuat.
Ni’mal Kariemah
Kastrat BEM KM UNY 2013

sumber : http://bemkm.student.uny.ac.id/2013/06/17/pembentukan-ketahanan-negara-melalui-ketahanan-keluarga/
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright aktiviskampus 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.